Rabu, 27 Agustus 2008

Kenali Komponen Jaringan Anda

Kenali Komponen Jaringan Anda

Untuk membangun jaringan baik berbasis Microsoft Windows Server 2003, Windows 2000 Server maupun Workgroup berbasis Windows XP atau Windiws Vista ada beberapa hal penting dan merupakan kebutuhan wajib alias harus ada. Komponen-komponen yang dimaksud adalah hardware untuk membangun jaringan itu sendiri. Yang dimaksud hardware adalah perangkat keras yang meliputi beberapa komponen Komputer Server, Komputer Client, NIC, HUB, Switch, Kabel, dan lain-lain.
Sebagai gambaran berikut ini akan diuraikian secara singkat keperluan minimal untuk membangun sebuah jaringan komputer.
1. Perangkat Keras
Untuk jaringan komputer atau LAN (Local Area Network) sederhana mengandung beberapa komponen atau perangkat keras yang sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya. Perangkat keras yang dimaksud antara lain adalah:
Komputer yang akan digunakan sebagai Server
Beberapa komputer untuk workstation
NIC (Network Interface Card)
Wireless LAN
HUB atau Swicth yang mendukung F/O
Swicth Wireless
Kabel UTP
Kabel Telepon
Conector RJ45 dan RJ11
VDSL Converter
UPS jika diperlukan
Peralatan tersebut merupakan kebutuhan standar dan harus ada untuk sebuah jaringan. Kemudian apabila jaringan komputer di kantor Anda akan ditingkatkan atau lebih besar lagi harus ditambah beberapa hardware lain seperti:
Repeater
Bridge
Router
Gateway
Seperti telah dijelaskan di atas komponen jaringan, misalnya untuk Warnet atau jaringan di kantor yang hanya melibatkan beberapa gedung perkantoran yang jaraknya antara 100 – 1000 Meter serta memiliki node sekitar 10 sampai 200 unit komputer. Dengan beberapa komponen tersebut Anda sudah bisa membangun jaringan. Untuk mengetahui masing-masing komponen tersebut berikut akan dijelaskan secara singkat dan sederhana.
1.1. NIC (Network Interface Card)
Yang saya maksud NIC dalam buku ini adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa juga Workgroup.

Gambar 1. Contoh Kartu jaringan Combo
Sesuai perkembangan teknologi khususnya jaringan, saat ini banyak jenis dan merk kartu jaringan. Namun demikian ada tiga hal pokok yang perlu diketahui dari kartu jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu, jenis protokol, tipe kabel yang didukungnya.
1.1.1. Tipe NIC
Sesuai perkembangan komputer PC dan mainboardnya, maka tipe slot atau expansion slot juga bermacam-macam, mulai ISA, PCI dan AGP. Namun untuk kartu jaringan ini saya hanya menjelaskan 2 tipe saja, yaitu PCI dan ISA.

Gambar 2. Contoh lain kartu jaringan (NIC)
Pada saat membeli komputer khususnya komputer rakitan, tidak semua slot terisi. Slot yang kosong ini dapat digunakan untuk memasang beberapa kartu tambahan, seperti kartu suara, modem internal, dan kartu jaringan.
Untuk membedakan slot ISA dan PCI mudah saja. Jika casing komputer dibuka, di bagian belakang ada beberapa deretan slot. Slot yang berwarna hitam umumnya ISA, slot yang berwarna putih adalah slot PCI, dan slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
1.1.2. Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan, di antaranya Ethernet dan Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Namun dalam buku ini dibatasi hanya menjelaskan dua protokol saja, yaitu Ethernet dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet masih banyak digunakan walaupun kecepatan transfer data yang didukungnya hanya sampai 10Mbps saja. Saat ini perusahaan, instansi pemerintah dan juga Warnet-warnet sudah mulai menggunakan jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh berbeda.
Selain itu ada juga kartu jaringan jenis combo. Jenis ini mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Begitu juga dari sudut pengkabelan jenis combo ini mendukung kabel jenis Coaxial dan UTP.
Komputer jenis notebook yang beredar tidak semuanya sudah terpasang kartu jaringan. Untuk itu apabila notebook pimpinan Anda menginginkan koneksi ke jaringan dan belum terpasang kartu jaringan, maka Anda harus mempersiapkan kartu jaringan jenis PCMCIA. Kartu jaringan ini pemasangannya tidak terlalu sulit, cukup dimasukkan ke port PCMCIA yang ada pada setiap notebook dan tidak perlu dibongkar atau covernya dibuka. Cukup ditancapkan dari bagian pinggir atau depan dari notebook tersebut.
Saat ini hampir semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play. PNP ini sudah sangat populer, karena setiap kita menambah hardware baru secara otomatis akan dikonfigurasi oleh komputer. Begitu juga oleh operating sistemnya. Namun demikian untuk memastikan kartu jaringan Anda Plug and Play baca di manual atau tanyakan pada penjualnya.
1.2. HUB atau Concentrator
Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star. Pada jaringan yang umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke komputer Server. Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client atau workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan.
Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa dihubungkan ke HUB berikutnya secara up-link. Ini terjadi apabila HUB yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk server atau hub lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar di pasaran ada dua jenis, yaitu manageable HUB dan unmanageable HUB. Manageable HUB adalah HUB yang bisa dikelola atau di-manage dengan software yang di bawahnya. Sedangkan unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan secara manual.

Gambar 3. Contoh HUB
Perlu diketahui bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan HUB yang membentuk jaringan disebut "Shared Ethernet." Pada jaringan seperti itu, setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth jaringan yang ada. Umpamanya jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer yang semuanya menggunakan sistem operasi Windows 95/98, maka secara sederhana jika semua komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing user tersebut hanya 0.5 Mbps.

Gambar 4. Contoh repeater
Pada jaringan yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB namanya repeater (pengulang). Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari client ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client atau workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis coaxial, jaringan akan lebih cepat.
1.3. Bridge (jembatan)
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
1.4. Switch
Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch store-and-forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
Dengan switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "shared network." Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling berhubungan disebut "collapsed backbone."

Gambar 5. Contoh Switching
Saat ini perusahaan umumnya memilih jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi ke server. Biasanya merka menggunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke komputer client dan 1 port 100 Mbps untuk koneksi ke server atau komputer yang dianggap sebagai server.
1.5. VDSL
VDSL (Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port) merupakan suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila Anda akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti VDSL ini. Masalah kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang digunakan. Bahkan untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis VDSL yang kecepatannya bisa diatur sesuai keinginan (manageble).

Gambar 6. Contoh VDSL yang umum digunakan
Jaringan komputer khususnya LAN kini sudah menjadi kebutuhan. Namun kadang-kadang yang menjadi kendala adalah ketika jaringan harus menyebrang jalan, melintasi gedung, bahkan tidak sedikit merka membangun LAN sendiri-sendiri, padahal masih dalam instansi atau perusahaan yang sama. Sebenarnya teknologi untuk keperluan tersebut sudah sejak lama diperkenalkan, seperti Wireless, Fiber Optic, VDSL, dan lain-lain. Namun apabila menggunakan F/O biaya yang diperlukan tidak sedikit, begitu juga dengan wireless. Dengan demikian salah satu alternatif untuk membangun LAN yang melibatkan banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL ini.
Seperti halnya F/O harus menggunakan sepasang converter, Wireless juga harus sepasang, begitu juga dengan VDSL juga harus sepasang. Satu dipasang di Swicth atau HUB yang berhubungan dengan Server dan satunya lagi dipasang di Swicth atau HUB yang ada di Client atau di lokasi lain.

Gambar 7. Kabel yang digunakan untuk setting
1.6. Wireless
Wireles ini bermacam-macam merk dan jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan merk dan jenis dari Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah terpasang di komputer ada juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook atau Laptop yang sudah memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah ada Wirelessnya. Saat ini memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk jaringan komputer bergerak atau mobile.

Gambar 8. Contoh Wireless yang mendukung WAN dan LAN
Untuk memanfaatkan Wireless yang sudah ada di komputer atau memasang sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki HUB atau Swicth yang ada fasilitas Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang sudah medukung fasilitas Wireless ini kini mulai banyak digunakan. Berikut ini contoh Wireless yang mendukung berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk berkomunikasi antara komputer yang memiliki NIC Wireless atau NIC biasa, serta mendukung Wide Area Network.
1.7. Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bisa berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network) atau jaringan global seperti Internet.
1.8. Kabel untuk jaringan
Saat ini ada beberapa tipe dan jenis kabel yang digunakan untuk suatu jaringan. Kabel UTP (unshielded twisted pair), coaxial, dan fiber optik adalah yang populer dan banyak digunakan.
Kabel yang paling umum dan mudah pemasangannya adalah kabel jenis Coaxial. Namun sesuai perkembangan HUB atau Concentrator penggunaan kabel ini pun mulai berkembang dan kabel UTP yang dipilih, karena selain harganya tidak terlalu mahal namun kemampuannya bisa diandalkan.
Kabel jenis lain yang sempat populer awal tahun 1990-an adalah kabel coaxial. Kabel jenis ini hampir sama seperti kabel antena televisi. Kabel lain yang juga sangat populer adalah Fiber Optik (F/O). Kabel jenis ini sangat mahal harganya, tetapi kemampuannya mendukung kecepatan transfer data sangat tinggi.
1.8.1. Twisted Pair Cable (UTP)
Kabel Twisted Pair Cable ini ada dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Twisted-pair (dikenal juga sebagai 10 BaseT) cocok untuk jaringan kecil, sedang maupun besar yang membutuhkan fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai network.
Pada twisted-pair network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted-pair yang tersentral pada HUB, contoh jaringan seperti ini seperti terlihat pada gambar 3.
Twisted-pair umumnya lebih reliable dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Bahkan dengan HUB ini bisa dirangkai menjadi suatu jaringan yang besar.
Saat ini ada beberapa grade, atau kategori, dari kabel twisted-pair. Category 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompatibilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10 Mbps network, dan Fast Ethernet. Anda dapat membeli kabel Category 5 yang telah dibuat, atau membuatnya sendiri.
Kabel Category 5 dapat dibeli atau dibuat baik yang straight-through atau crossed. Suatu kabel Category 5 memiliki 8 kabel kecil yang masing-masing memiliki kode warna di dalamnya dari ujung ke ujung. Hanya kabel kecil 1, 2, 3, dan 6 yang digunakan oleh Ethernet network untuk komunikasi. Walaupun hanya 4 kabel yang akan digunakan, tetapi masing-masing 8 kabel semuanya terhubung ke jack.

Gambar 9. Contoh kebl UTP untuk jaringan
Kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel Crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB (ada beberapa pengecualian: beberapa jenis HUB memiliki up-link port yang telah dicross secara internal, yang mana memungkinkan Anda melakukan uplink HUB dengan suatu straight cable sebagai gantinya).
Pada suatu kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada satu ujung juga di kabel 1, 2, 3, dan 6 pada ujung lainnya. Pada suatu kabel crossed, urutan dari kabel diubah dari ujung yang satu ke ujung lainnya: kabel 1 menjadi 3, dan 2 menjadi 6.
Untuk menggambarkan urutan kabel mana yang nomor 1, pegang RJ-45 tip dengan bagian tembaganya menghadap pada Anda sesuai gambar berikut.

Gambar 10. Contoh kebl UTP yang dipasang conector RJ45
1.8.2. Coaxial Cable
Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar penggunaannya dibandingkan twisted pair. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband. Thick Coaxial biasanya digunakan untuk kabel backbone pada jaringan instalasi Ethernet antar gedung. Dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan menggunakan repeater.
Thin coax (dikenal juga sebagai 10 Base 2) adalah cocok untuk network rumah atau kantor, dengan dua atau tiga komputer. Kabel ini mirip seperti kabel antena TV, harganya tidak terlalu mahal dan mudah pemasangannya.
Kabel jenis ini proses pemasangannya menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini untuk menyambung ke masing-masing komputer menggunakan konektor T (T-connector) dan setiap ujungnya menggunakan terminator atau penutup (50 ohm) jika tidak menggunakan HUB.

Gambar 11. Contoh kabel Coaxial yang sudah dipasang konektor
1.8.3. Fiber Optic (F/O)
Jaringan yang menggunakan F/O ini memang sangat jarang digunakan. Biasanya hanya perusahaan besar saja yang menggunakan jaringan dengan media F/O. Karena harganya relatif mahal dan proses pemasangannya lebih sulit.
Namun demikian, jaringan yang menggunakan F/O ini dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan lagi. Kecepatan pengiriman data dengan media F/O ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari pengaruh lingkungan (noise).

Gambar 12. Contoh F/O (Fiber Optic) yang sudah terpasang konektor (Parch cord)
1.8.4. Kabel Telepon
Beberapa tahun belakangan ini mulai banyak digunakan kebel telepon untuk jaringan komputer (LAN). Kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Biasanya kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung ini jenis yang cukup kuat dan dilengkapi dengan kawat baja, sehingga kalau dibentang tidak patah.
Biasanya kabel telepon yang digunakan untuk diluar gedung (out door) ini dilengkapi dengan 3 kawat, 2 kawat yang akan digunakan seagai penghubung data dan satu kawat digunakan agar tidak putus apabila kawat tersebut dibentang. Akan lebih baik jika ujung dari baja sebagai penguat tersebut dihubungkan ke grounding agar apabila terjadi petir tidak akan bermasalah. Jadi pada intinya hanya dua kawat yang ada dalam kabel tersebut yang digunakan.
1.8.5. Memilih jenis kabel
Untuk membangun suatu jaringan umumnya yang menjadi masalah adalah yang berhubungan dengan pemilihan kabel. Karena kabel merupakan kebutuhan pokok dari suatu jaringan.
Perlu diketahui, kabel yang sudah tertanam biasanya tidak akan diangkat atau dipindahkan kecuali dalam keadaan terpaksa. Oleh karena itu, perencanaan yang matang untuk menentukan jenis kabel ini mutlak diperlukan. Jika kita salah mengambil keputusan, maka suatu saat apabila akan ada pengembangan masalah kabel ini menjadi kendala.
Untuk itu saya menyarankan apabila akan membangun suatu jaringan tentukan jenis kabel yang akan digunakan dengan asumsi bahwa jaringan tersebut bisa berjalan dengan baik sampai 10 tahun atau lebih. Dengan demikian tentukan jenis dan kualitas kabel ini sebelum Anda memutuskan untuk menginstalasi jaringan.
Selain itu, masalah yang berhubungan dengan kabel ini tidak hanya jenisnya saja, masalah yang berhubungan dengan kecepatan dan jarak akses data juga perlu dipertimbangkan. Untuk itu berikut ini saya jelaskan beberapa jenis kabel, jarak terjauh yang didukung oleh jenis kabel tertentu, dan sebagainya.

Tipe
Kecepatan
Jarak
Konektor
UTP
Kategori 5
10 Mbps
<>300 kaki
RJ45
Coaxial atau kabel BNC RG 58
10 Mbps
<>2500 kaki
BNConnector
T
Terminator
Kabel Telepon (RJ11)


Konverter
RJ11
Wireles
> 10 Mbps
Tergantung jenis dan merk

Serat Optik (F/O)
100 Mbps
<> 3 mil
ST(spring loaded twist)
Tabel . Beberapa tipe kabel, kecepatan dan jarak yang didukungnya
2. Piranti Lunak
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa piranti lunak yang dimaksud dalam buku ini adalah software termasuk sistem operasi yang digunakan dalam membangun suatu jaringan, baik jaringan berbasis Windows (Workgroup atau Client Server) maupun sistem operasi lain. Namun dalam buku ini saya membatasi hanya menggunakan sistem operasi produk Microsoft, yaitu keluarga Microsoft Windows.
2.1. Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan dalam buku ini adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan WIndows Vista untuk Client. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan Microsoft Windows 2000 Server dan Microsoft Windows 2000 Professional, karena pada prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa digunakan. Disarankan untuk saat ini sebaiknya sistem operasi server yang digunakan adalah Microsoft Windows Server 2003 dengan client Windows Vista atau Windows XP.
Bagi Anda yang ingin membangun jaringan kecil dengan Workgroup, bisa menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP, Windows Vista atau Windows 2000 Professional.
2.2. Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan bebas. Namun saya menyarankan gunakan beberapa aplikasi saja, seperti untuk mengolah kata, mengolah angka, mengolah data, dan aplikasi grafik yang diperlukan.
Selain aplikasi tersebut Anda juga bisa menambah aplikasi lain apabila komputer Anda dilengkapi Scaner. Aplikasi yang saya maksud adalah aplikasi yang mendukung pengolahan gambar hasil scaner tersebut.
2.3. Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi ke jaringan LAN bisa berinternet seluruhnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Internet Sharing. Microsoft Windows Server 2003, Windows Vista, Windows XP, sudah menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing Connection (ICS) dan ICF (Internet Connection Firewall). Namun demikian Anda juga bisa menggunakan apliksi lain yang disediakan penyelenggara atau ISP.2.4. Program Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan dengan Internet. Sehingga dengan program ini pemakai atau semua user bisa menggunakan fasilitas seperti browsing, chating, e-mail, dan sebagainya.
Program yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
Microsoft Internet Explorer
Microsoft Outlook
Windows Messanger
Mudah-mudahan tulisan singkat dan sederhana ini ada manfaatnya bagi kita semua. Terima kasih atas kesediaan Anda membaca tulisan-tulisan saya dalam blog ini.

Mengenal Fungsi Wireless LAN

Mengenal Fungsi Router
(Nov 29, 2007 at 09:05 AM) -

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan
jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke
jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN).



Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan
penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu.
Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP
sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga
dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet
merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau
untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan
komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya
telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router
jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan
alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

sumber:id.wikipedia.org
http://www.itkomputer.com - Kursus komputer Powered by Mambo Generated:26 August, 2008, 11:14

Selasa, 26 Agustus 2008

Prosedur Instalasi Wireless LAN

PROSEDUR INSTALASI WIRELESS LAN

Peralatan
1. Kompas dan peta topografi
2. Penggaris dan busur derajat
3. Pensil, penghapus, alat tulis
4. GPS, altimeter, klinometer
5. Kaca pantul dan teropong
6. Radio komunikasi (HT)
7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise
1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio
1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar

Wireless Data Network

Wireless Data Network

Onno W. Purbo, YC1DAV
Computer Network Research Group (CNRG)
Inter University Center on Microelectronics
Institute of Technology Bandung
Bandung 40132, Indonesia
FAX 022 214-417, 250-8763, 250-3253, 771153
yc1dav@cnrg.itb.ac.id, onno@kalpataru.netura.net.id
http://www.itb.ac.id/cnrg/

versi
18 May, 1996

Abstract
Penggunaan teknologi radio memungkinkan untuk membangun jaringan komputer secara murah & berkesinambungan (sustainable). Makalah ini sifatnya sangat teknis dan akan menjelaskan beberapa alternatif konsep jaringan komputer menggunakan media transmisi radio yang meliputi:
· Teknologi packet radio yang dikembangkan & banyak digunakan di Amatir radio.
· Teknologi Wireless Data Network, merupakan teknologi packet switching profesional.
· Teknologi Wireless LAN 2-10Mbps, merupakan teknologi andalan bagi pengguna jaringan yang serius untuk membangun Metropolitan Area Network (MAN) dalam kota.
· Teknologi Low Earth Orbit (LEO) satelit, merupakan teknologi satelit andalan untuk merambah daerah terpencil menggunakan peralatan komunikasi data radio sederhana.
· Teknologi Geostationary satelit, merupakan teknologi satelit yang lebih serius tentunya.
Pembahasan akan dilakukan dari sisi teknis dan pengalaman yang selama ini dilakukan di Indonesia khususnya di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Distribusi Makalah
Tulisan ini secara seutuhnya dapat disebarkan seluas-luasnya untuk keperluan pendidikan & non-komersial. Acknowledge perlu diberikan kepada penulis: Onno W. Purbo, Institut Teknologi Bandung. Terima kasih.
Perspektif
Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen yang paling strategis dalam menjaga kesinambungan pembangunan maupun untuk berkompetisi dalam era globalisasi di masa mendatang. Keberhasilan dalam mengembangan SDM sangat tergantung pada kemampuan bangsa Indonesia dalam membangun sistem informasi yang effisien, andal dan dapat dibangun dalam waktu singkat dengan biaya semurah mungkin.
Teknologi jaringan komputer tanpa kabel mungkin akan menjadi alternatif yang akan sangat menarik untuk membangun jaringan komputer Internet di Indonesia dengan biaya yang relatif murah. Tulisan ini akan banyak memfokuskan diri pada aspek teknologi jaringan komputer tanpa kabel.

Arsitektur Jaringan Komputer
Arsitektur Jaringan Komputer TCP/IP
Sebelum beranjak lebih lanjut ke teknologi jaringan komputer tanpa kabel, ada baiknya kita membahas secara konseptual dari arsitektur jaringan komputer yang dikembangkan. Pada gambar diperlihatkan arsitektur jaringan komputer yang sering di asosiasikan dengan jaringan komputer TCP/IP. Umumnya arsitektur yang kita kenal di kuliah berbasis OSI/ISO, untuk melihat perbedaan yang ada akan dicoba untuk membahas secara lebih rinci fungsi berbagai unsur arsitektur jaringan komputer TCP/IP yang lebih operasional daripada arsitektur ISO/OSI.
Arsitektur jaringan komputer yang sering diassosiasikan dengan jaringan komputer TCP/IP terdiri atas lima lapisan protokol. Lapisan-lapisan ini adalah lapisan fisik, lapisan link, lapisan network, lapisan transport dan terakhir lapisan aplikasi. Arsitektur ini agak berbeda dengan konsep tujuh lapisan protokol yang sering kita kenal secara teoritis dalam konsep OSI/ISO [4][5].
Dari kelima lapisan ini hanya physical layer yang merupakan perangkat keras selebihnya merupakan perangkat lunak. Physical layer merupakan media penghubung untuk mengirimkan informasi digital dari satu komputer ke komputer lainnya yang secara fisik dapat kita lihat. Berbagai bentuk perangkat keras telah dikembangkan untuk keperluan ini. Satu diantaranya yang cukup banyak digunakan untuk keperluan jaringan komputer lokal (LAN) adalah ARCnet yang dikembangkan oleh Novell. Untuk keperluan Wide Area Network (WAN) dapat kita gunakan media radio atau telepon. Dalam makalah ini fokus akan diberikan terhadap teknologi paket radio sebagai media komunikasi jarak jauh dalam WAN TCP/IP. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian selanjutnya.
Untuk mengatur hubungan antara dua buah komputer melalui physical layer yang ada digunakan protokol link layer. Pada jaringan paket radio digunakan link layer AX.25 (Amatir X.25) [6][7][8][9] yang merupakan turunan CCITT X.25 [10] yang juga digunakan pada Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) oleh PT. INDOSAT dan Perumtel. IEEE telah mengembangkan beberapa standart protokol untuk LAN [11]. Berdasarkan rekomendasi IEEE pada LAN yang menggunakan ARCnet (IEEE 802.3) atau Ethernet (IEEE 802.3) digunakan link layer (IEEE 802.2). Pada LAN Token Ring digunakan physical layer (IEEE 802.5). Bentuk lain dari LAN yang kurang dikenal adalah Token Bus (IEEE 802.4). Untuk LAN berkecepatan tinggi juga telah dikembangkan sebuah standart yang diturunkan dari IEEE 802.3 yang kemudian dikenal sebagai Fiber Data Distributed Interface (FDDI).
Format protokol link AX.25 yang digunakan dalam jaringan komputer packet radio.
Pada teknologi packet radio yang kami gunakan untuk membangun jaringan komputer Paguyuban, protokol link AX.25 digunakan. Format protokol AX.25 tampak pada gambar di atas [6]. Maksimum informasi (data) yang dapat dikirim dalam satu frame dibatasi 255 byte. Pada saat ini, telah dilakukan beberapa perubahan, khususnya untuk pengiriman data kecepatan tinggi dan aplikasi TCP/IP dimungkinkan untuk mengirimkan lebih dari 255 byte data dalam satu frame. Frame AX.25 dibuka dan ditutup oleh flag byte yang berisi 01111110. Address field berisi alamat tujuan, alamat pengirim paket dan stasiun-stasiun yang berfungsi sebagai relay. Dengan menggunakan stasiun lain sebagai relay, kita dapat meminta pertolongan dari stasiun lain untuk mengirimkan data ke tempat tujuan. Hal ini dikenal sebagai konsep digipeater (digital repeater). Pada control field berisi indentifikasi bentuk frame AX.25 yang dikirim. Apakah frame ini untuk melakukan koneksi (membuka hubungan komunikasi), koreksi (jika ada frame AX.25 yang rusak dalam pengiriman), untuk broadcast dan sebagainya. Packet ID (PID) digunakan untuk memberitahukan jenis data yang dikirim apakah data ini berbentuk teks, binary atau protokol pada lapisan network. Frame Check Sequence (FCS) digunakan oleh bagian penerima pada proses pendeteksian kesalahan.
Lapisan protokol network, merupakan tata cara komunikasi connectionless yang memungkinkan berbagai LAN yang menggunakan media komunikasi yang berbeda untuk berhubungan satu dengan yang lain. Dalam kategori protokol network dikenal beberapa keluarga protokol seperti IP (InterNet Protocol) [12], ICMP (InterNet Control Message Protocol) [13], ARP (Address Resolution Protocol) [14] dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol). Gambaran lengkap keluarga protokol yang membangun jaringan komputer TCP/IP dapat dilihat di gambar selanjutnya. Pada kesempatan ini, kami hanya akan menerangkan secara lebih seksama protokol IP dan TCP yang merupakan protokol utama dalam jaringan komputer TCP/IP. Adapun rangkuman spesifikasi mesin-mesin yang terkait ke InterNet terangkum dalam [15][16].
Keluarga protokol pembangun arsitektur jaringan komputer TCP/IP.
Fungsi dari InterNet Protokol (IP) adalah untuk menyampaikan datagram dari satu komputer ke komputer lain tanpa tergantung pada media kompunikasi yang digunakan. Data dan header lapisan transport dipotong menjadi datagram-datagram yang dapat dibawa oleh IP. Tiap datagram dilepas dalam jaringan komputer dan akan mencari sendiri secara otomatis rute yang harus ditempuh ke komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai transmisi connectionless. Dengan kata lain, komputer pengirim datagram sama sekali tidak mengetahui apakah datagram akan sampai atau tidak.
Untuk mengetahui dimana komputer tujuan, setiap komputer dalam jaringan harus diberikan IP address. IP address harus unik untuk setiap komputer, tetapi setiap komputer mungkin mempunyai beberapa IP address. IP address terdiri atas 8 byte data yang mempunyai nilai dari 0-255 yang sering ditulis dalam bentuk [xx.xx.xx.xx] (xx mempunyai nilai dari 0-255).
Pada header InterNet Protokol selain IP address dari komputer tujuan dan komputer pengirim datagram juga terdapat beberapa informasi lainnya. Informasi ini mencakup jenis dari protokol lapisan transport yang ditumpangkan diatas IP. Time To Live (TTL) berapa lama IP dapat hidup didalam jaringan. Hal ini penting artinya terutama karena IP dilepas di jaringan komputer. Jika karena satu dan lain hal IP tidak berhasil menemukan alamat tujuan maka dengan adanya TTL IP akan mati dengan sendirinya. Disamping itu juga tiap IP yang dikirimkan diberikan identifikasi sehingga bersama-sama dengan IP address komputer pengirim data dan komputer tujuan tiap IP dalam jaringan adalah unik. Lembaga yang mengatur IP address adalah Network Information Center (NIC):

Asia Pacific Network Information Center (APNIC)
c/o Internet Initiative Japan, Inc.
Sanbancho Annex Bldg., 1-4, Sanban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo, 102 Japan
Tel: +81-3-5276-3973
FAX: +81-3-5276-6239
E-mail: domreg@apnic.net

InterNIC Registration Services
Network Solution Incorporated
505 Huntmar Park Drive, Herndon, Virginia 22070
Tel: [800] 444-4345, [703] 742-4777
FAX: [703] 742-4811
E-mail: hostmaster@internic.net

Lapisan protokol transport menjamin reliabilitas komunikasi antara dua buah komputer yang terkait dalam jaringan yang luas. Pada lapisan protokol transport dikenal beberapa keluarga protokol seperti TCP (Transmission Control Protocol) [17] dan UDP (User Datagram Protocol) [18]. Fungsi utama TCP adalah untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain dengan keandalan tinggi. Dalam hal ini TCP juga yang mendeteksi dan mengoreksi jika ada kesalahan data. Di samping itu, TCP mengatur seluruh proses koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam sebuah jaringan komputer.
Berbeda dengan IP yang mengandalkan mekanisme connectionless pada TCP mekanisme hubungan adalah connection oriented. Dalam hal ini, hubungan secara logik akan dibangun oleh TCP antara satu komputer dengan komputer yang lain. Dalam waktu yang ditentukan komputer yang sedang berhubungan harus mengirimkan data atau acknowledge agar hubungan tetap berlangsung. Jika hal ini tidak sanggup dilakukan maka dapat diasumsikan bahwa komputer yang sedang berhubungan dengan kita mengalami gangguan dan hubungan secara logik dapat diputus.
TCP mengatur multiplexing dari data yang dikirim/diterima oleh sebuah komputer. Adanya identifikasi pada TCP header memungkinkan multiplexing dilakukan. Hal ini memungkinkan sebuah komputer melakukan beberapa hubungan TCP secara logik. Bentuk hubungan adalah full duplex, hal ini memungkinkan dua buah komputer saling berbicara dalam waktu bersamaan tanpa harus bergantian menggunakan kanal komunikasi. Untuk mengatasi saturasi (congestion) pada kanal komunikasi, pada header TCP dilengkapi informasi tentang flow control.
Hal yang cukup penting untuk dipahami pada TCP adalah nomor port. Nomor port menentukan servis apa yang dilakukan oleh lapisan diatas TCP. Nomor-nomor ini telah ditentukan oleh Network Information Center dalam Request For Comment (RFC) 1010 [19]. Contoh untuk aplikasi File Transfer Protokol (FTP) lapisan protokol transport TCP digunakan nomor port 20 dan masih banyak lagi.
TCP State Machine.
Prinsip kerja dari TCP berdasarkan prinsip client-server seperti tampak pada Gambar di samping. Server adalah program pada komputer yang secara pasif akan mendengarkan (listen) nomor port yang telah ditentukan pada TCP. Sedang client adalah program yang secara aktif akan membuka hubungan TCP ke komputer server untuk meminta servis yang dibutuhkan. Secara sederhana, state diagram kerja TCP dapat diterangkan sebagai berikut. Client akan secara aktif membuka hubungan (active open) dengan mengirimkan sinyal SYN (state SYN SENT) ke komputer server tujuan. Jika server menerima sinyal SYN maka server yang saat itu berada pada state LISTEN akan mengirimkan sinyal ACK SYN dan ke dua komputer (client & server) akan ke state ESTAB. Jika servis yang dilakukan telah selesai maka client akan mengirimkan sinyal FIN dan komputer client akan berada pada state FIN WAIT sampai sinyal FIN dari server diterima. Pada saat menerima sinyal FIN, server akan ke state CLOSE WAIT hingga hubungan diputus. Akhirnya kedua komputer akan kembali pada state CLOSE.
Banyak aplikasi yang mungkin dilakukan menggunakan keluarga protokol TCP/IP. Program aplikasi yang ada umumnya dijalankan diatas lapisan protokol transport TCP. Aplikasi yang umum dilakukan adalah pengiriman berita secara elektronik yang dikenal sebagai elektronik mail (e-mail). Untuk ini dikembangkan sebuah protokol Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) [20]. Aplikasi lainnya adalah remote login ke komputer yang berjauhan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas Telnet [21]. Untuk melakukan file transfer digunakan File Transfer Protocol (FTP) [22] yang juga dijalankan diatas TCP. Ada pula fasilitas finger untuk melihat pemakai komputer di mesin yang berjauhan [23]. Dengan semakin rumitnya jaringan maka manajemen jaringan menjadi penting artinya. Saat ini juga dikembangkan protokol yang khusus digunakan untuk mengatur jaringan dengan nama Simple Network Management Protocol (SNMP) [24]. Masih banyak lagi aplikasi yang dijalankan di atas TCP. Masing-masing aplikasi mempunyai nomor port yang unik.
Integrasi LAN Novell dan UNIX dengan WAN radio di PAU Mikroelektronika ITB
Satu hal yang cukup menarik dengan digunakannya protokol TCP/IP adalah kemungkinan untuk menyambungkan beberapa jaringan komputer yang menggunakan media komunikasi berbeda. Dengan kata lain, komputer yang terhubung pada jaringan yang menggunakan ARCnet, Ethernet, Token Ring, SKDP, amatir paket radio dll. dapat berbicara satu dengan lainnya tanpa saling mengetahui bahwa media komunikasi yang digunakan secara fisik berbeda. Hal ini memungkinkan dengan mudah membentuk Wide Area Network (WAN) di Indonesia. Sebagai contoh, kami memperlihatkan pada Gambar di atas diperlihatkan tingkat kompleksitas jaringan di PAU Mikroelektronika ITB yang mengintegrasikan LAN Novell dan UNIX dengan WAN packet radio, keseluruhan sistem transparan bagi pemakai jaringan.
Perangkat lunak yang digunakan untuk jaringan komputer TCP/IP juga beragam sekali mulai dari yang sifatnya komersial, seperti, SCO Unix, AIX, HP-UX, BSD386, window NT dll sampai perangkat lunak yang tersedia secara public domain (cuma-cuma) bahkan sebagian tersedia dengan source code-nya, seperti, Network Operating System (NOS) yang saat ini merupakan salah satu perangkat lunak utama yang digunakan di jaringan komputer Paguyuban, 386BSD (untuk BSD 4.3 di komputer mikro), Linux yang merupakan variasi Unix di PC.
Berakar pada keterangan sekilas dari arsitektur jaringan komputer ini, kami akan mencoba membahas alternatif teknologi jaringan komputer dan persiapan yang perlu dilakukan untuk membangun jaringan komputer. Penekanan akan dilakukan pada teknologi yang tersedia di Indonesia. Beberapa teknologi bahkan tersedia secara cuma-cuma.
Teknologi Packet Radio.
Selanjutnya kami mencoba untuk menjelaskan teknologi packet radio yang sudah mampu dibuat sendiri di Indonesia. Beberapa teknologi bahkan tersedia secara cuma-cuma. Kami menggunakan perangkat lunak Network Operating System (NOS) sebagai perangkat lunak utama yang digunakan untuk mengoperasikan komputer mikro sebagai switch TCP/IP.
Secara umum teknologi perangkat keras paket radio, khususnya yang tersedia di Indonesia dapat kita bagi dalam beberapa alternatif, yaitu:

· modem sederhana 1200bps.
· Terminal Node Controller (TNC) [25].
· modem FSK dan GMSK 9600bps.
· Card HDLC di PC dan modem 64Kbps untuk sistem-sistem berkecepatan tinggi [26][27][28].
Modem Sederhana 1200bps
Stasiun paket radio sederhana yang dapat dibuat dengan biaya beberapa ratus ribu rupiah saja.
Dalam gambar diperlihatkan diagram blok sebuah stasiun paket radio sederhana menggunakan modem yang sangat sederhana. Modem tersebut menggunakan one-chip modem TCM3105. Rangkaian selebihnya hanyalah berupa level translator antara TTL dengan RS232 (+12V - -12V), dalam hal ini kami menggunakan solusi CMOS inverter yag dapat diperoleh dengan biaya sekitar Rp. 1.500,- sehingga dapat menekan biaya secara keseluruhan dibandingkan menggunakan solusi yang lebih praktis menggunakan TTL-RS232 interface. Kristal yang digunakan adalah 4.4336MHz yang digunakan pada sinyal burts PAL sehingga sangat mudah diperoleh di Indonesia. Rangkaian lengkap dari modem 1200bps sederhana ini dapat dilihat pada gambar dibawah.
Rangkaian modem sederhana 1200bps menggunakan one-chip modem TCM3105.

Modem ini telah diproduksi secara masal di Indonesia dan dapat diperoleh seharga sekitar Rp. 150.000,-. Yang perlu kita tambahkan pada komputer mikro yang kita gunakan hanyalah perangkat lunak packet driver AX25.COM yang merupakan program resident di komputer mikro yang bertugas untuk membentuk frame-frame AX.25. Di atas packet driver ini kita dapat menjalan perangkat lunak NOS TCP/IP yang menjadikan komputer mikro tsb sebagai sebuah switch dalam jaringan komputer TCP/IP. Tentunya kerja komputer mikro menjadi terbebani karena harus secara terus menerus memberikan servis untuk membentuk sinyal High Level Data Link Controller (HDLC). Alternatif ini dapat berjalan cukup baik menggunakan komputer mikro kelas 286 ke atas.
Node Packet Radio Menggunakan Terminal Node Controller (TNC)
Setup stasiun paket radio yang umum digunakan, terdiri dari komputer, Terminal Node Controller dan radio.
Dalam gambar di samping, diperlihatkan diagram blok dari stasiun paket radio yang umumnya digunakan saat ini di Jaringan komputer Paguyuban. Peralatan inti yang digunakan adalah sebuah Terminal Node Controller (TNC) yang berisikan sistem minimum mikroprosesor umumnya menggunakan Z80 dan dilengkapi oleh modem 1200bps. Sistem minimum Z80 ini menjalankan fungsi High Level Data Link Controller (HDLC) sehingga sebagian besar kerja protokol lapisan link dapat dilaksanakan oleh sistem minimum Z80 sehingga mengurangi beban komputer mikro yang harus menjalankan fungsi sebagai switch TCP/IP. Peralatan Terminal Node Controller ini cukup banyak dijual dipasaran Indonesia dengan harga yang berkisar antara Rp. 500.000,- s/d Rp. 800.000,- per buah. Tentunya biaya yang dikeluarkan jika TNC tsb dibuat sendiri di Indonesia lebih rendah. Umumnya perangkat lunak Network Operating System (NOS) yang standard dibuat untuk menggunakan TNC sebagai interface ke WAN radio. Untuk keperluan ini telah dikembangkan protokol interface antara perangkat lunak NOS dengan perangkat TNC. Protokol ini dikenal sebagai Keep It Simple Stupid (KISS) [29].
Modem FSK dan GMSK 9600bps
Memperhatikan kejenuhan jaringan packet radio yang saat ini berkembang terutama di Bandung, kami saat ini sedang aktif mengembangkan modem kecepatan tinggi berkecepatan 9600bps untuk solusi perantara sebelum modem berkecepatan 56Kbps ke atas dapat dibuat di Indonesia.
Modem FSK 9600bps yang dikembangkan, menggunakan EPROM untuk membangkitkan sinyal FSK yang dibutuhkan. Sampling sinyal berkecepatan 16 kali clock sinyal data yang dikirimkan. Recovery data / clock menggunakan EPROM untuk melakukan tracking kecepatan. Modem FSK 9600bps menerima informasi 16 kali clock dari TNC. Sedang hasil recovery clock dikembalikan ke TNC untuk mensinkronkan kerja TNC dengan modem 9600bps. Jelas disini bahwa modem 9600bps ini cukup ditambahkan pada TNC untuk membuat TNC yang tadinya bekerja 1200bps menjadi kecepatan 9600bps.
Modem Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK) yang dikembangkan bertumpu pada standard Eropa. Modem ini bertumpu pada one-chip-modem MX589 yang sebetulnya mampu untuk bekerja antara 4000bps s/d 40Kbps. IC MX589 sangat menguntungkan untuk digunakan karena pengguna cukup menambahkan beberapa rangkaian interface sederhana. Berbeda dengan modem FSK 9600bps di atas, modem GMSK 9600bps memberikan informasi clock baik clock sinyal yang dikirim maupun clock sinyal yang diterima ke arah perangkat HDLC. Perangkat radio & modem GMSK s/d 38.4Kbps sudah mulai berhasil dikembangkan dalam skala lab. di Computer Network Research Group (CNRG), Institut Teknologi Bandung. Modem GMSK 9600bps ini memang dirancang untuk operasi kecepatan tinggi menggunakan interface HDLC seperti yang digunakan pada perangkat packet radio berkecepatan tinggi 56Kbps yang akan diterangkan berikut ini.
Node Packet Radio Berkecepatan Tinggi 56Kbps

Stasiun packet radio berkecepatan tinggi 56Kbps dengan peralatan High Level Data Link Controller Chip (HDLC) card di komputer mikro.
Dalam gambar di samping, diperlihatkan diagram blok dari stasiun paket radio berkecepatan tinggi 56Kbps yang saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh tim ITB dan UGM. Secara umum perangkat lunak 56Kbps terdiri dari card High Level Data Link Controller (HDLC), modem 56Kbps yang bekerja pada 28MHz dan transverter dari 28MHz ke VHF atau UHF. Card HDLC yang kami rancang menggunakan Zilog Z8530 yang relatif murah tetapi handal. Di samping itu, di rencanakan agar Zilog Z8530 tsb. dapat melakukan transfer data langsung ke memory melalui fasilitas Direct Memory Access (DMA) sehingga mampu untuk digunakan sampai dengan kecepatan 250Kbps. Evaluasi dari prototipe card HDLC yang telah kami buat sendiri di ITB ternyata mampu untuk meningkatkan throughput pengiriman data pada kecepatan 250Kbps sekitar 40 kali sistem konvensional 1200bps dengan kenaikan biaya sebesar hanya 2 kali lipat. Hal ini akan sangat menguntungkan dari segi investasi peralatan karena akan sangat menekan biaya dengan performance yang sangat baik.
Rangkaian modulator Minimum Shift Keying (MSK) untuk bekerja pada kecepatan 56Kbps dengan shift dari frekuensi secara presisi diatur 1/4 dari baud rate, sedang pergeseran fasa dari frekuensi sinyal pembawa sebesar 90 derajat setiap baud interval. Amplituda dijaga konstant bahkan lebih konstan daripada jika kita menggunakan PSK. Modulator dibangun menggunakan dua buah double balanced modulator MC1496. Salah satu modulator dikenal sebagai modulator "I" (in phase) sedang yang lain adalah modulator "Q" (quadratur). Frekuensi pembawa dibangkitkan oleh rangkaian oscillator yang beroperasi pada 27-30MHz. Pembawa yang dimasukan ke modulator "Q" berbeda 90 derajat daripada pembawa yang dimasukan ke modulator "I". Waveform sinyal dibangkitkan oleh EPROM yang berisi digital state machine yang dimasukan ke dua buah digital-to-analog converter (DAC-08). Kemudian dimasukan ke low pass filter untuk menghilangkan frekuensi harmonik tinggi sebelum keluaran modulator "I" digabungkan dengan keluaran modulator "Q". Dengan cara ini kita dapat menghasilkan sinyal data yang stabil tanpa perlu khawatir kecepatan data yang dikirim. Sebetulnya pendekatan ini dapat digunakan untuk semua macam teknik modulasi karena sinyal waveform yang harus dikirim dapat diprogram kedalam waveform.
Pada implementasi yang akan kami lakukan, kami merencanakan untuk menggunakan sebuah tracking data detector untuk mendemodulasi data yang dikirim menggunakan MSK. Tentunya ada alternatif implementasi lainnya yang mungkin kita gunakan untuk mendemodulasi data yang yang dikirim tsb, seperti costas loop. Kerugian utama digunakannya solusi costas loop adalah karena kompleksitas rangkaian dan lambatnya locking time yang dibutuhkan. Akan tetapi costas loop mempunyai keuntungan terutama untuk melawan S/N yang rendah. Hal ini lebih baik dibandingkan menggunakan quadratur detector yang akan diterangkan dibawah ini.
Pada implementasi demodulator 56Kbps, kami menggunakan detector quadratur menggunakan MC3359 yang dibantu oleh tracking data detector. Tracking data detector pada dasarnya sebuah analog komparator yang mempunyai tegangan ambang diantara nilai "0" dan "1". Untuk menjamin jumlah "0" dan "1" dalam data yang dikirim seimbang, digunakan rangkaian scrambler yang dapat dibangun menggunaan shift register dan dua buah XOR gate. Seluruh rangkaian demodulator di atur clock-nya menggunakan rangkaian Phase Lock Loop (PLL) dengan mengambil input data yang masuk untuk mengunci frekuensi yang dihasilkan oleh Voltage Control Oscillator (VCO) dalam PLL.
Berbeda dengan perangkat node packet radio berkecepatan rendah yang dapat dibangun menggunakan peralatan radio yang ada di pasaran, untuk perangkat radio berkecepatan tinggi kita harus membuat sendiri menggunakan rangkaian transverter yang mempunyai bandwidth lebar. Rangkaian transverter relatif sangat sederhana dibandingkan rangkaian lainnya apalagi dengan tersedianya Monolithics Microwave Integrated Circuit (MMIC) dipasaran bebas dengan harga yang sangat murah. Fungsi transverter adalah untuk mentranslasikan frekuensi operasi modem 56Kbps dari 28MHz ke frekuensi operasi sebenarnya di VHF atau UHF. Isi transverter hanya berupa:
· Rangkaian oscillator.
· Dua buah mixer (balanced modulator)
· Driver dan power amplifier (PA).
· Low Noise Amplifier (LNA).
Dalam implementasi transverter ini kami merencanakan untuk banyak menggunakan MMIC dan Hybrid PA untuk RF yang banyak dipasaran. Mungkin perlu dicatat bahwa kami di PAU Mikroelektronika ITB saat ini tengah aktif melakukan penelitian dengan dana dari RUT untuk membuat sendiri rangkaian terintegrasi (IC) baik MMIC maupun IC hybrid RF power amplifier menggunakan fasilitas yang ada di PAU Mikroelektronika ITB.
Wireless LAN / MAN.
Teknologi Wireless LAN / MAN kemungkinan besar akan merupakan teknologi andalan dimasa mendatang untuk pembangunan jaringan komputer / Internet di dalam kota pada kecepatan tinggi (minimal 2Mbps). Bayangkan tanpa perlu sulit-sulit menarik kabel, jaringan Metropolitan Area Network (MAN) dalam radius 15 km dapat dengan mudah di bangun tanpa kesulitan yang berarti.
Spesifikasi pealatan Wireless LAN yang sering digunakan untuk membangun jaringan Wireless LAN / MAN adalah sebagai berikut:

· Teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).
· Frekuensi Kerja ISM-Band 915 MHz atau 2.4 GHz.
· Daya keluaran 250 mW.
· Jarak jangkau max. 15 km.

Teknologi CDMA yang digunakan untuk mengakses jaringan merupakan teknologi turunan dari teknologi angkatan bersenjata amerika serikat untuk menembus transmisi radio yang tidak bisa di jamming dan sulit di deteksi. Artinya Teknologi CDMA akan sedikit sekali mengganggu transmisi radio yang ada disekitarnya & juga tidak terlalu terganggu jika ada radio yang memancar pada frekuensi tempat CDMA bekerja.
Peralatan yang dikembangkan sudah sedemikian sederhananya sehingga dapat dengan mudah dipasangkan ke PC untuk disetup menjadi sebuah router dalam jaringan. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk satu pasang peralatan WaveLAN ini adalah sekitar US$7500-8000.
Wireless Data Network Profesional.
Di antara teknologi tanpa kabel yang sifatnya profesional memang ada dua teknologi yang cukup besar yaitu selular & radio trunking. Teknologi selular walaupun tanpa kabel sebetulnya tidak terlalu effisien untuk digunakan untuk jaringan data. Karena pelanggan akan menduduki frekuensi selama operasi dilangsungkan. Konsep packet switching perlu diterapkan untuk menghemat resource yang ada & pelanggan hanya menduduki frekuensi pada saat dibutuhkan untuk mengirimkan data saja - yang akhirnya menjadikan biaya komunikasi data dapat ditekan murah sekali. Di samping itu, teknologi tanpa kabel akan lebih menarik lagi mengingat infrastruktur di Indonesia masih belum mencukupi. Misalnya sebagai pengganti PSTN bilamana belum ada atau sukar untuk menambah line kwalitas leased line (analog, DOV) yang masih kurang memuaskan.
Pada tingkat yang profesional teknologi Wireless Data Network bertumpu pada teknologi packet switching yang bertumpu pada jaringan radio trunking dan satelit untuk hubungan jarak jauh. Teknologi ini umumnya mempunyai kecepatan minimal 19.2Kbps, menggunakan sistem packet-switching bukan circuit-switching yang dikembangkan beberapa provider radio trunking maupun selular belakangan ini. Solusi packet switching memungkinkan untuk membangun jaringan komputer / data yang effisien & murah bagi pelanggannya. Sebagai gambaran perkiraan biaya langganan per menit adalah sekitar Rp. 50 / menit jika transmisi data dilakukan; jika tidak ada data yang di transfer maka tidak akan dilakukan charging.
Peralatan yang dibutuhkan juga relatif sederhana hanya sebuah radio modem yang harganya umumnya berkisar US$400 seperti keluaran Motorola International Inc. TCP/IP dapat dijalankan di atas jaringan ini; akan tetapi teknik Mobile-IP perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bagi pengguna yang sifatnya Mobile. Konsep ini menjadi menarik untuk pengguna yang membawa laptop dan sering sekali berjalan / mobil.
Teknologi Low Earth Orbit Satellite
Teknologi Low Earth Orbit (LEO) satellite pada dasarnya menggunakan satelit komunikasi yang berorbit rendah sekitar 800-1000 km di atas permukaan bumi. Satelit berorbit rendah ini tidak mungkin untuk menduduki posisi Geostationer, artinya satelit LEO tidak berada di posisi tetap di atas permukaan bumi akan tetapi berputar mengelilingi bumi. Pada kesempatan ini akan direview beberapa eksperimen yang dilakukan beberapa peneliti yang kebetulan umumnya adalah staf di jurusan teknik elektro ITB dalam bidang teknologi LEO satelit.

Hubungan internasional menggunakan satelit berorbit polar VITASAT.
Satelit VITASAT berorbit polar yang digunakan oleh kelompok peneliti dibawah pimpinan Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana [42]. Konsep dasar komunikasi menggunakan VITASAT ini dapat dilihat pada Gambar di samping [43]. Komunikasi internasional menggunakan VITASAT ini tidak dapat dilakukan secara real-time karena satelit hanya berada dalam pengamatan dari satu tempat sekitar 4-5 kali per hari. Pengiriman berita dilakukan menggunakan metoda store-and-forward melalui komputer mikro kelas 286 [44] yang ada didalam satelit. Hubungan komunikasi dengan satelit dilakukan pada kecepatan menengah 9600bps [45]. Teknologi statiun bumi yang digunakan amat sangat sederhana, menggunakan komputer mikro yang dikaitkan ke TNC dan modem 9600bps. Total biaya untuk perangkat modem dan radio dapat diperoleh dengan biaya sekitar $2000 sehingga sangat terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Alternatif ini sangat menarik untuk solusi telekomunikasi ke pedesaan yang jauh dari jangkauan media telekomunikasi konvensional yang ada saat ini.

Pembangunan statiun bumi satelit kelas Low Earth Orbit (LEO) ini juga sedang dijalankan oleh Amatir Radio Club (ARC)-ITB dengan target untuk hubungan komunikasi internasional dengan dunia amatir radio. Blok diagram stasiun yang dibangun tampak pada gambar di atas. Kecepatan 9600bps merupakan kecepatan standard yang akan digunakan. Perlengkapan ini nantinya akan di sambungkan ke jaringan Internet di ITB sehingga dapat berfungsi sebagai gateway Internet bagi pengguna LEO-Sat. Tentunya bantuan dari rekan-rekan ORARI masih dibutuhkan karena keterbatasan dana yang ada.

Bagi Indonesia yang sedang berkembang pembuatan satelit semacam VITASAT (kelas MICROSAT) sangat menarik. Ada baiknya kita mengacu pengalaman-pengalaman diberbagai negara, seperti, Korea, Jepang, Argentina, Brasil & beberapa universitas kecil di Amerika Serikat yang justru menggunakan jalur amatir radio sebagai media untuk alih teknologi pembuatan & peluncuran MICROSAT. Hal ini dimungkinkan karena biaya pembuatan satelit kelas MICROSAT sebetulnya sangat rendah dalam orde ratusan juta rupiah. Hanya dengan melalui jalur amatir radio, Indonesia dalam memperoleh teknologi satelit MICROSAT secara murah. Hal ini tidak berlaku jika kita menggunakan jalur-jalur komersial untuk memperoleh disain satelit tersebut. Usaha yang sistematis untuk mencoba membangun SDM untuk membangun satelit mikro sedang berlangsung di IPTN, ARC-ITB maupun Microsatellite Research Group di Institut Teknologi Bandung.
Teknologi Satelit Geostationer.
Indonesia merupakan salah satu negara perintis penggunaan satelit geostationer untuk sistem komunikasi satelit domestik. Tentunya keluarga besar satelit Palapa maupun yang akan diluncurkan mendatang merupakan contoh nyata keberadaan satelit Geostationer ini. Tentunya masih banyak hal yang bisa dikembangkan menggunakan teknologi satelit ini. Beberapa diantara penelitian yang dilakukan dalam bidang teknologi satelit ini akan dibahas di bawah ini.

Percobaan integrasi jaringan komputer dengan satelit geo-stasioner ETS-V
Satelit ETS-V yang berorbit geostationer yang digunakan oleh kelompok peneliti dibawah pimpinan Ir. Utoro dari Lab. Radar jurusan teknik elektro ITB. Satelit ETS-V menggunakan L-band sekitar 1.2-1.5GHz sehingga dapat digunakan menggunakan stasiun bumi yang relatif lebih sederhana dibandingkan satelit PALAPA. Keuntungan utama yang diperoleh dengan menggunakan satelit geostationar adalah hubungan komunikasi dengan InterNet dapat dilangsungkan secara real-time. Percobaan umumnya dilakukan pada kecepatan relatif tinggi 38.4Kbps menggunakan modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK).
Terobosan yang cukup mendasar yang akan dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah partisipasinya yang habis-habisan dalam penelitian Asia Internet Interconnection Initiative (AI3) yang merupakan bagian dari Asia Pacific Information Infrastructure (APII). Penelitian ini melibatkan penguasaan teknologi jaringan komputer berkecepatan tinggi 2Mbps yang ditransmisikan melalui satelit JCSat-3 (128E) menggunakan band frekuensi Ku-Band.

Internet gateway 2Mbps melalui ITB dapat diakses dengan cuma-cuma selama eksperimen 1-2 tahun pertama oleh dunia pendidikan. Setelah masa eksperimen ini selesai, charging tambahan akan diberikan akan tetapi jumlahnya tidak akan terlalu besar jika dibebankan pada banyak orang. Bagi lembaga / institusi komersial diluar pendidikan yang ingin bergabung ke gateway 2Mbps ITB dapat dilakukan dengan cara membantu / bekerjasama dengan lembaga pendidikan yang berada di lembaga / institusi tsb untuk secara bersama bergabung ke Internet.

Dengan adanya fasilitas ini maka usulan topologi jaringan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengakses Internet dengan murah adalah sebagai berikut:
Bahkan seperti tampak pada gambar untuk menekan biaya, Univ. yang mempunyai akses satelit dapat urunan sewa satelit dengan universitas sekitarnya yang terkait melalui WaveLAN 2Mbps. Adapun kontak di ITB adalah:

Dr.Ir. Widiadnyana Merati
Ketua Team AI3-ITB
Ketua Lembaga Penelitian
Institut Teknologi Bandung
Bandung 40132, Indonesia
FAX 022 250-3253
E-mail intan@fmipa.itb.ac.id, intan@melsa.net.id
Teknologi Multimedia
Komputer pada dasarnya adalah media digital, akan tetapi memungkinkan untuk mengintegrasikan data analog yang umum digunakan dalam dunia komunikasi yaitu gambar dan suara. Beberapa usaha sedang berjalan untuk mentransmisikan sinyal-sinyal analog pada jaringan komputer ini. Beberapa usaha pioneering untuk hal ini sedang berjalan di Indonesia, seperti:

Transmisi suara secara real-time melalui channel packet radio.
Kompresi suara menggunakan metoda Code-Excited Linear Predictive (CELP) untuk mentransmisikan suara secara real-time menggunakan jaringan komputer packet radio dengan kecepatan 4800 bps. Implementasi CELP menggunakan sebuah Digital Signal Processor (DSP) NEC 77230 pada komputer mikro [46] seperti tampak pada gambar di samping. Penelitian ini dilakukan oleh rekan Armein Langi, M.Sc. dari KBK Multimedia di PAU Mikroelektronia ITB.
Penggunaan jaringan komputer packet radio untuk koordinasi sentral telepon.
Penelitian lainnya dilakukan oleh team yang dipimpin oleh Dr. Ir. Adang Suwandi (EL-ITB). Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan fasilitas jaringan komputer untuk mengontrol beberapa sentral telepon yang dibangun menggunakan Jaringan Saraf Tiruan. Sebagai salah satu alternatif saluran komunikasi antar beberapa sentral telepon di atas, sedang dikembangkan penggunaan jaringan komputer packet radio sebagai media komunikasinya. Blok diagram sistem yang dikembangkan tampak pada Gambar di samping.

Penelitian lainnya dipimpin oleh Ir. Achmad D. Sembiring (Telemetri Research Group) yang mengintegrasikan peralatan Global Positioning System (GPS), Data Akusisi, Komputer dengan teknologi packet radio untuk membangun sebuah Geographics Information System (GIS) yang juga dapat menampilkan berbagai informasi hasil pantauan melalui sistem data akusisi. Aplikasi sistem ini cukup banyak misalnya untuk sistem pemantauan lingkungan hidup, mobil / benda bergerak.

Dengan adanya kemungkinan untuk mengintegrasikan sinyal gambar dan suara ke dalam jaringan komputer packet radio, tentunya kemungkinan untuk memvisualisasikan informasi secara lebih rinci menjadi lebih terbuka. Hal ini akan banyak sekali membantu berbagai aspek pembangunan baik yang bersifat pendidikan, sosial, ekonomi, teknik produksi dsb.
Teknologi Mikroelektronika
Kesinambungan perkembangan wireless computer network tidak lepas dari kemampuan kita dalam pengadaan komponen yang dibutuhkan. Salah satu teknologi yang sifatnya sangat strategis adalah teknologi mikroelektronika. Saat paling tidak ada beberapa lembaga, seperti, Pusat Antar Universitas bidang Mikroelektronika ITB, TELKOMA-LIPI, PT. LEN Industri dan PUSILKOM-UI yang bergerak cukup aktif dibidang mikroelektronika di Indonesia.
Dalam kaitannya dengan perkembangan jaringan komputer tanpa kabel, ada beberapa usaha yang sistematis dalam mengadakan komponen yang nantinya mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan teknologi packet radio ini. Komponen yang akan dituju adalah:
Pembuatan transistor untuk aplikasi gelombang mikro beserta rangkaian penyesuai impedansi-nya. Rangkaian penyesuai impedansi dapat dibuat di atas Sapphire menggunakan metoda sputtering maupun di atas PCB. Pengalaman yang ada di Laboratorium Pemrosesan IC di PAU Mikroelektronika seudah memungkinkan untuk melakukan uji coba pembuatan komponen jenis ini.
Berangkat dari pembuatan transistor diatas, maka langkah selanjutnya yang tampaknya cukup realistis adalah pembuatan Rangkaian Terintegrasi untuk keperluan Mikrowave (MMIC). Kemampuan untuk membuat MMIC mempunyai nilai yang sangat strategis dalam menunjang kesinambungan perkembangan jaringan komputer tanpa kabel terutama dalam penyediaan peralatan untuk media transmisi. Saat ini Lab. Pemrosesan IC di PAU Mikroelektronika mengkonsentrasikan sebagian sumber daya yang ada untuk keperluan ini.
Pembuatan rangkaian terintegrasi untuk komponen pendukung MODEM, seperti filter dan Viterbi encoder / decoder. Hal ini dilakukan oleh para peneliti di Laboratorium Disain IC di PAU Mikroelektronika yang kebetulan mempunyai cukup banyak staff peneliti yang mengkhususkan diri pada sistem elektronika analog.

Tentunya masih banyak lagi aplikasi mikroelektronika di Indonesia. Untuk saat ini paling tidak ke dua komponen di atas yang mempunyai nilai strategis dalam membantu perkembangan wireless computer network di Indonesia.
Rangkuman
Dalam makalah ini kami telah membicarakan beberapa hal yang secara nyata dapat digunakan dalam mengembangkan perpustakaan yang ada. Beberapa hal strategis yang dibahas dalam makalah ini, antara lain meliputi:

Arsitektur jaringan komputer TCP/IP di sarankan sebagai patokan utama dalam mengembangkan jaringan komputer & Internet di Indonesia karena akan memungkinkan pengembangan jaringan secara fleksible.
Teknologi jaringan komputer tanpa kabel secara teknologi telah mampu dikembangkan sendiri di Indonesia dan sebagian dapat dengan murah diperoleh di Indonesia.
Beberapa usaha yang secara sistematis dilakukan untuk membuat sendiri teknologi jaringan komputer yang dibutuhkan. Hal ini akan memungkinkan pengembangan jaringan secara mandiri tanpa perlu bergantung terlalu besar pada pihak di luar.

Daftar Pustaka
[1] Onno W. Purbo, "An alternative approach to built low cost TCP/IP-based Wide Area Network in Indonesia," the South East Asia Regional Computer Confederation (SEARCC) '92 regional conference, Kuala Lumpur, 14 August 1992.
[2] Onno W. Purbo, "The building of information infra-structure to sustain the current growth in Indonesia," The Canadian Association for the Studies of International Development (CASID) conference, Carleton University, Ottawa, 7-9 June 1993.
[3] O.W. Purbo, "Development of Low Cost Wide Area Network in Indonesia," Journal of Scientific Indonesia, Vol. 1, No 1, October 1991.
[4] Phil Karn, KA9Q, "TCP/IP: A proposal for amateur packet radio levels 3 and 4," Proceedings 4th ARRL Computer Networking Conference, hal. 4.62‑4.68, 1985.
[5] Phil Karn, KA9Q, "Amateur TCP/IP: an update," Proceedings 7th ARRL Computer Networking Conference, hal. 115‑121, 1988.
[6] Terry L. Fox, WB4JFI, "AX.25 amateur packet‑radio link‑layer protocol : version 2.0 October 1984," American Radio Relay League, 1984.
[7] T. Fox, WB4JFI, "Proposed AX.25 level 2 version 2.0 changes," Proceedings ARRL 7th Computer Networking Conference, hal. 58‑64, October 1988.
[8] E.L. Scace, K3NA, "Overview of ARRL digital committee proposals for enhancing the AX.25 protocols into revision 2.1," Proceedings ARRL 7th Computer Networking Conference, hal. 150‑152, October 1988.
[9] T. Fox, WB4JFI, "AX.25 network sublayer protocol recommendation," Proceedings 3rd ARRL Computer Networking Conference, hal. 3.23‑3.29, 1984.
[10] CCITT Recommendation X.25, Interface between Data Terminal Equipment (DTE) and Data-Circuit Terminating Equipment (DCE) for Terminals Operating in the Packet Mode on Public Data Networks.
[11] W. Stallings, Handbook of computer communications standards: local network standards, vol. 2, MacMillan Book, 1987.
[12] J. Postel, "RFC 791: Internet Protocol (IP)," InterNet Network Working Group, September 1981.
[13] J. Postel, "RFC 792: Internet Control Message Protocol," InterNet Network Working Group, September 1981.
[14] D.C. Plummer, "RFC 826: An Ethernet Address Resolution Protocol," InterNet Network Working Group, November 1982.
[15] R. Braden, "RFC 1122: Requirements for InterNet Hosts - Communication Layers," InterNet Network Working Group, October 1989.
[16] R. Barden, "RFC 1123: Requirements for InterNet Hosts - Application and Support," InterNet Network Working Group, October 1989.
[17] J. Postel, "RFC 793: Transmission Control Protocol," InterNet Network Working Group, September 1981.
[18] J. Postel, "RFC 768: User Datagram Protocol," InterNet Network Working Group, Agustus 1980.
[19] J. Reynolds dan J. Postel, "RFC 1010: Assigned Numbers," InterNet Network Working Group, May 1987.
[20] J. Postel, "RFC 821: Simple Mail Transfer Protocol," InterNet Network Working Group, Agustus 1982.
[21] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 854: Telnet Protocol Specification," InterNet Network Working Group, May 1983.
[22] J. Postel dan J. Reynolds, "RFC 959: File Transfer Protocol (FTP)," InterNet Network Working Group, October 1985.
[23] M.T. Horne, KA7AXD, "Finger ‑ a user information lookup service," Proceedings 7th ARRL Computer Networking Conference, hal. 83‑86, 1988.
[24] J. Case, M. Fedor, M. Schoffstall dan C. Davin, "RFC 1098: A Simple Network Management Protocol," InterNet Network Working Group, April 1989.
[25] P.R. Karn, KA9Q, H.E. Price, NK6K dan R.J. Diersing, N5AHD, "Packet radio in the amateur service," IEEE Journal on Selected Areas in Communications, vol. SAC‑3, hal. 431‑439, 1985.
[26] M. Chepponis, K3MC dan B. Mans, AA4CG, "A totally awesome high‑speed packet radio I/O interface for IBM PC/XT/AT/386 and Macintosh II computers," Proceedings ARRL 7th Computer Networking Conference, hal. 36‑40, October 1988.
[27] D.A. Heatherington, "A 56 Kilobaud RF Modem", Proceedings 6th ARRL Computer Networking Conference, Redondo Beach, pp. 68‑75, 1988.
[28] Phil Karn, KA9Q, "WA4DSY 56 bpsk modem", TAPR Meeting, Tucson, AZ, 1988.
[29] M. Chepponis, K3MC dan P. Karn, KA9Q, " The KISS TNC: A simple host‑to‑TNC communication protocol," Proceedings 6th ARRL Computer Networking Conference, Redondo Beach, pp. 38‑43, 1988.
nno W. Purbo
Lulusan terbaik teknik elektro ITB 1987. Gelar Master bidang semiconductor laser & fiber optik dari McMaster University, Canada 1989. Gelar Ph.D bidang Silicon Devices & Integrated Circuit dari University of Waterloo, Canada 1993. Sejak tahun 1981 aktif sebagai amatir radio dengan nama panggilan YC1DAV. Telah mempublikasi sembilan (9) buah paper dalam referred jurnal ilmiah internasional. Tidak kurang dari 21 buah paper dalam konperensi internasional. Total publikasi selama 5 tahun terakhir, tidak kurang dari 70-80 buah paper tingkat nasional maupun internasional. Tahun 1992, masuk dalam buku "American men and women of science". Saat ini menjabat / bertugas sebagai:

· Jurusan teknik elektro ITB.
à Staf Pengajar.
à Ketua Team Jaringan Komputer.
· Pusat Antar Universitas bidang Mikroelektronika ITB.
à Ketua Computer Network Research Group
à Ketua Lab. IC Processing.
· Prinsipal Investigator untuk pengembangan Wide Area Network melalui satelit.
· Pernah / sedang menjadi koordinator dalam beberapa jaringan komputer yang ada:
à Indonesian node coordinator untuk academic community untuk pengembangan Sustainable Development Network (SDN) - United Nation Development Program (UNDP) tahun 1994-1995.
à Country coordinator untuk YB-NET, Amatir Packet Radio TCP/IP Network dengan IP address kelas B 44.132.
à Koordinator BANDUNG-NET (bagian Paguyuban Network) dengan IP address kelas B 167.205.
· Anggota pada beberapa satuan tugas di ITB, seperti:
à Pengembangan Microsat.
à Pengembangan ITB-NET.
à Pengembangan Perpustakaan.
à Team Asian Internet Interconnection Initiative (AI3).
· Konsultan untuk pengembangan sistem informasi di:
à Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
à Departemen Kehutanan.
à Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
à PT. Elektrindo Nusantara.
· Anggota expert group tingkat regional (ASEAN & Asia-Pacific) pada:
à South East Asia Ministry of Education Organization (SEAMEO): untuk mengembangkan jaringan informasi untuk pendidikan tinggi di asia tenggara.
à United Nation (UN) Economic and Social Commission for Asia and The Pacific (ESCAP) untuk review perkembangan komputer di dunia pemerintahan.
à Asia Internet Interconnection Initiative (AI3) ITB Team untuk eksperimen pembangunan Asia-Pasifik Information Infrastructure (APII).

Saat ini aktif melakukan penelitian bidang teknologi IC & mikroelektronika. Di samping itu, aktif mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi packet radio khususnya untuk jaringan komputer TCP/IP.
Internet Resource on Packet Radio.

Universal Resource Locator
Keterangan
http://www.amsat.org/
Amateur Satellite
http://www.arrl.org/
Amateur Radio Relay League
http://www.rac.ca/
Radio Amateur of Canada
http://www.rsgb.org/rsgb/
Radio Society of Great Britain
http://www.nasa.gov/sarex/sarex_mainpage.html
Shuttle Amateur Radio EXperiment.
http://www.tapr.org/tapr/
Tucson Amateur Packet Radi
http://www.baycom.de/
BayCom Packet Radio Group
http://www.ccnet.com/~rwilkins/aprs.html
Amateur Packet Radio Reporting System GPS
http://www.mvangel.com/ka1thm/
Full Internet Gateway to Amateur Packet Radio.
http://www.cam.org/~dino/neda/neda.html
Northeast Digital Association
http://www.mindspring.com/~bobm/
HI-SPEED Packet Networking.
http://hydra.carleton.ca/articles/hispeed.html
Barry VE3JF's Hi-Speed Options
http://www.mindspring.com/~bobm/grapes/grapes.html
GRAPES 56KB RF Modem
ftp://col.hp.com/hamradio/packet/n6gn/index.html
N6GN's Multi-Megabaud Packet
http://hydra.carleton.ca/info/pi2.html
Ottawa PI2 Card
http://www.mindspring.com/~bobm/grapes/lan.html
Map of the Georgia 56KB Wide Area Net
ftp://col.hp.com/hamradio/packet/n6gn/local/map3.gif
Northern California Ampr 56Kbps Backbone
http://hydra.carleton.ca/
Ottawa, Canada's National Capitol Region 56Kbps
http://www.ve7ubc.ampr.org/
University of British Columbia ARS, Web Server via 56KB Packet!
http://www.rahul.net/perens/LinuxForHams
Linux For Hams
ftp://pc.usl.edu/hamradio/
JNOS ftp site
http://ftp.econ.pitt.edu/pub/jnos/www/
JNOS Web and Gopher Server Home Page
ftp://ftp.tapr.org/tapr/
TAPR ftp site
http://www.lantz.com/
TNOS Home Page
ftp://ftp.ucsd.edu/hamradio/
UCSD Ham Radio Archive
http://hydra.carleton.ca/cgi-bin/lwgate/NOS-BBS
NOS-BBS
http://hydra.carleton.ca/cgi-bin/lwgate/PI-USERS
PI-USERS
http://www.tapr.org/tapr/html/sigs.html#listserv
TAPR's SIG's
http://www.acs.ncsu.edu:80/HamRadio/CallServers.html
Callsign Servers
http://www.clinet.fi/~jukka/webcluster.html
OH2BUA's WebCluster
http://www.tapr.org/tapr/html/pktfaq.html
FAQ - Packet Radio


Servis Scan Keamanan Jaringan Anda di Internet

Servis Scan Keamanan Jaringan Anda di Internet

Onno W. Purbo

Keamanan jaringan di Internet semakin hari semakin menjadi penting artinya karena semakin banyaknya pengguna Internet di Indonesia maupun di seluruh dunia. Memang sebagian besar pengguna baru ini masih sangat mudah sebagian bahkan masih duduk di SMP & SMU. Pada masa-masa muda ini, umumnya orang muda ini mempunyai otak yang sangat encer dan dapat dengan mudah mencerna konsep & teknik-teknik jaringan komputer yang sangat kompleks termasuk pengertian & pengetahuan tentang berbagai lubang (hole) yang ada di perangkat lunak Internet yang umumnya digunakan di server. Sialnya sebagian dari anak-anak muda ini belum mempunyai kepribadian yang stabil & masih ingin mencoba-coba dan menunjukan kepakarannya kepada umum sayangnya sebagian menggunakan cara-cara yang kurang baik dan bahkan merusak sistem jaringan dan berperan sebagai cracker yang kurang baik.

Pada hari ini semakin banyak saja perkantoran, warnet, kompleks perumahan yang mulai menyambungkan jaringan komputer-nya menggunakan saluran yang operasional 24 jam dengan kecepatan tinggi apakah menggunakan teknologi DSL maupun wireless 2-11Mbps. Tentunya komputer-komputer yang beroperasi menggunakan saluran dedicated 24 jam ini umumnya mengunakan alamat IP statik. Dengan banyaknya operator yang baru masuk ke Internet ini, komputer yang mereka gunakan menjadi lahan yang empuk bagi para cracker ini untuk digunakan – memang sebagian hanya untuk kesenangan saja.

Saat ini banyak program (tool) yang dapat digunakan untuk melakukan scan banyak komputer di jaringan Internet. Dengan semakin cepatnya sambungan ke Internet dan banyaknya situs web underground yang menyediakan tool yang bisa digunakan untuk melakukan scanning & penyerangan maka sebetulnya pengguna-pengguna muda dapat melakukan scan 1000 komputer di malam hari untuk melihat berbagai kesalahan konfigurasi yang sederhana. Seorang cracker dapat melakukan scan kepada 1000 PC dalam waktu kurang dari satu jam dan bukan mustahil akan menemukan 2-3 PC yang bolong dan bisa menjadi sasaran yang empuk.

Memang sebagian besar server di Internet di set dengan keamanan yang sangat tinggi. Tapi bagi jaringan yang ada di rumah-rumah & kantor sederhana umumnya menggunakan setup standar yang sangat friendly & terbuka ke Internet, jenis ini yang menjadi sasaran empuk para cracker.

Tapi saya sudah memang antivirus – demikian kira-kira argumentasi sebagian orang. Antivirus tidak bisa mendeteksi bahwa komputer anda telah di masuki oleh cracker. Antivirus tidak akan memberi peringatan bahwa harddisk anda terbuka ke Internet. Antivirus tidak akan memberitahukan bahwa server FTP anda tidak ada password-nya. Antivirus hanya akan menyelesaikan sebagian masalah yang ada.

Tapi saya sudah mematikan file & print sharing! Memang file & printer sharing itu salah dua dari cara orang masuk ke komputer / server anda melalui jaringan. Ada 65535 port yang bisa di monitor di program atau di sistem operasi komputer. Apakah anda tahu port mana saja yang pada saat ini aktif dan menunggu sambungan melalui Internet?

Saya baru saja membeli software firewall. Memang firewall akan membantu. Untuk Win98, Win2000 & WinNT menginstall hardware firewall, komersial firewall software maupun NAT Internet sharing software akan membantu. Untuk Linux, mengkonfigurasi ip-chain / ip-masquerade sangat di rekomendasikan.

Berbagai servis / feature scan yang perlu diberikan pada saat kita melihat sistem komputer / jaringan terutama untuk melihat lubang yang ada antara lain adalah:

Port scan features
TCP full scan pada port 1-1024 & 1062 common port
optional TCP 'stealth' scan
optional fragmented packet TCP scan
UDP scan pada port 1-1024 termasuk 956 common UDP port

OS Identification & TCP signature
nmap OS fingerprint guess
queso OS fingerprint guess
TCP sequence number difficulty rating

Windows-specific checks
Netbios machine/user name scan
Netbios open disk/guest access check

Services probed
finger server check
FTP server check
dump of any port greeting lines found
45 common web server vulnerability checks
SMTP server open-relay check
Web server requests-per-second benchmark

Denial of service testing
Syn-flood on demand
bonk,jolt,land,nestea,newtear
syndrop,teardrop,winnuke,sping,fawx,cod

Analoginya seperti anda di rumah dan menutup semua jendela & pintunya, apakah anda yakin bahwa anda telah aman dari pencuri / maling? Cara sederhana untuk mengamankan sistem anda adalah menyewa maling / preman yang baik untuk menjaga dan melihat sistem anda dan memberikan laporan ke anda tentang kondisi jaringan anda.

Secure-Me (
http://www.secure-me.net/) merupakan servis di Internet yang sebagian bisa di peroleh secara cuma-cuma untuk melihat apakah sistem jaringan yang kita miliki cukup aman & tidak ada hole yang terbuka. Memang scan yang sifatnya kompleks tidak diberikan secara gratis. Tampak pada gambar adalah http://www.secure-me.net/ pada saat kita melakukan registrasi untuk meminta tolong agar sistem yang kita miliki di scan.

Secure-Me bukan sekedar menscan biasa. Setelah melakukan scan awal, Secure-Me akan mengevaluasi hasilnya untuk kemudian mendeteksi berbagai kelemahan yang ada pada sistem. Karena pengalaman mereka dalam melakukan scanning berbagai sistem maka setiap minggu secure-me mau tidak mau harus mencoba banyak hal yang baru. Tampak pada gambar juga diperlihatkan antrian berbagai mesin yang mengantri untuk di scan. Memang untuk basic scan hanya dibutuhkan waktu 3-4 menit saja untuk setiap mesin. Untuk scan yang lengkap dibutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.

Apakah sistem anda cukup aman? Dari statistik yang diperoleh rekan-rekan di secure-me dari saat mereka memulai scanning pada bulan juli yang lalu dan menjalankan lebih dari 32.000 scan hanya 3% dari mesin yang ada memperoleh score yang baik. 97% dari mesin di Internet yang mereka scan ternyata mempunyai satu atau lebih kelemahan. Termasuk diantaranya mempunyai servis jaringan yang tidak perlu, nama public, guest account, proteksi konfigurasi, printer yang terbuka ke semua orang dsb. Jelas anda perlu bertanya ke diri sendiri lagi apakah anda betul-betul aman?

Lebih gila lagi Secure-Me mempunyai fasilitas untuk mengingat setup sistem jaringan / komputer kita dengan cara itu jika bisa saja meminta Secure-Me untuk menjalankan servis scan secara berulang terus menerus untuk menjaga-jaga kalau-kalau ada orang yang mengganti setup system yang kita gunakan.

Bagi rekan-rekan cracker & hacker di Indonesia jika anda cukup jeli sebetulnya servis yang diberikan Secure-Me ini bisa menjadi model bagi anda untuk melakukan usaha yang positif di Internet Indonesia. Bukan hanya servis melakukan scan tapi juga bukan mustahil servis-servis untuk membantu menset keamanan jaringan sistem di berbagai perkantoran maupun dotcom di Indonesia yang semakin hari semakin marak. Ini bisnis yang luar biasa besarnya.

Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek
pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard
University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah
ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk
mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses
beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah
komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Untuk itu
ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS
(Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host
komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep
proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2., dalam proses ini
beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk
melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala
proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi
komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua
host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer
pusat.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses
distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai
beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer
to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang
teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika
Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai
berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
Jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk
menyimpan dan manipulasi data elektronis dan pesan-pesan, saling terkait satu dengan
lainnya di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan, menggali dan saling
berbagi-pakai terhadap informasi yang tersedia.
Pada umumnya yang dihubungkan tersebut terdiri dari komputer mikro, terminal, printer
dan media penyimpan data, serta perangkat jaringan lainnya. Dengan memiliki jaringan
komputer memungkinkan Anda untuk menggabungkan berbagai tingkat keahlian yang
terdapat di segenap staf serta berbagai jenis kapasitas peralatan yang ada, tanpa
memperhatikan soal-soal lokasi fisik di antara staf maupun peralatannya. Jaringan
memungkinkan pemanfaatan secara bersama di antara para pengguna jaringan terhadap
file-file data dan aplikasi, saling berkirim pesan, serta memungkinkan diterapkannya
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang
terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel maupun dengan sistem
wireless sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dengan jaringan.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan di
antara satu dan lainnya, dan saling berbagi sumber daya misalnya printer, pertukaran file,
atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang
terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon,
gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.
Sistem Jaringan
Sistem jaringan berfungsi untuk komunikasi data yang bekerja berdasarkan pengolahan
data dengan bantuan program yang dieksekusi oleh sistem komputer yang sekaligus
ditransfer ke sistem komputer lainnya yang dapat menjangkau jarak yang sangat jauh
dengan bantuan peralatan elektromagnetik. (Rusmanto dkk,2006).
Media-Media Umum Jaringan Komputer.
Dalam membangun sebuah jaringan komputer (baik jaringan sederhana maupun besar)
memakai beragam tipe media transmisi yang berbeda. Perlu diketahui bahwa setiap
media itu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Fungsi sebuah media pada
dasarnya adalah mengantarkan arus informasi melalui sebuah jaringan. Sedangkan bentuk
media itu sendiri berbeda-beda, umumnya berupa dawai, kabel, dan fiber. Pada jaringan
wireless, medium yang digunakan adalah atmosfir atau ruang udara terbuka. Mediamedia
umum jaringan komputer itu antara lain adalah :
Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) terdiri atas empat pasang dawai
medium. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. UTP
memiliki diameter eksternal 0.43 cm, hal ini memudahkan dalam melakukan instalasi.
UTP juga men-support arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi
sangat populer.
Kelebihan dari kabel UTP antara lain :
Ø Media dan ukuran konektor kecil.
Ø Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps.
Ø Biaya rata-rata per node murah.
Kekurangan dari kabel UTP adalah rentan terhadap efek interferensi elektris yang berasal
dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Akan tetapi pada prakteknya para
administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan
cukup diandalkan.
Kabel Koaksial
Kabel koaxial atau lebih populer dikenal dengan “coax” terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang mengelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN,
kabel koaksial dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater
sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh di antara node network. Repeater memang
dapat juga diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan koaksial
sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal.
Ciri-ciri kabel koaksial antara lain adalah sebagai berikut :
Ø Media dan ukuran konektor medium.
Ø Kecepatan dan keluaran 10 -100 Mbps.
Ø Panjang kabel maksimum yang diizinkan 500 m (medium).
Ø Biaya per node murah.
Fiber Optic.
Kabel fiber optic merupakan media networking medium yang mampu digunakan untuk
transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan dengan media-media lain, fiber optic
memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan
mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi.
Keuntungan memakai kabel Fiber Optic antara lain :
Ø Kecepatan, jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai
gigabits.
Ø Bandwitdh, fiber optic mampu membawa paker-paket dalam kapasitas yang besar.
Ø Resistance, merupakan daya tahan kuat terhadap impas elektromagnetik yang
dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel
transmisi lain di sekelilingnya.
Ø Maitenance, kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relatif murah.
Media Wireless
Pada jaringan wireless, media yang digunakan sebagai antar muka atau interface adalah
media udara. Saat peralatan komputer akan mengirimkan informasi melalui jaringan
wireless, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan negosiasi koneksi terhadap
komputer remote-nya menggunakan fungsi-fungsi di layer transport dan session. Setelah
komputer mendapatkan koneksi, peralatan komputer akan mengirimkan data dalam
bentuk digital ke NIC (Network Interface Card) wireless. NIC wireless akan
mengirimkan data dan mengonversinya menjadi frekuensi radio analog sebelum
mentransmisikan data melalui antena.
Topologi Jaringan
Topologi merupakan gambaran struktur jaringan atau bagaimana sebuah jaringan
didesain. Adapun jenis topologi yang sering digunakan dalam membangun sebuah
jaringan yaitu Topologi Star, Topologi Token Ring, dan Topologi Bus. Diantara topologi
tersebut, topologi star merupakan salah satu bentuk yang sangat sering digunakan selain
kemudahan dalam instalasi, topologi ini juga dapat lebih mudah mengindentifikasi
kerusakan pada jaringan. Akan tetapi masing-masing topologi mempunyai kelebihan dan
kekurangan tersendiri.
Topologi Token Ring
Topologi ini sering disebut juga topologi ring saja, dalam topologi ring semua
workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk satu pola lingkaran atau cincin.
Setiap simpul yang terbentuk dalam topologi ini mempunyai kesamaan dimana
selanjutnya jaringan akan disebut sebagai loop. Data atau informasi yang dikirim dari
node lain akan didefinisikan oleh node yang bersangkutan, data akan diterima apabila
data tersebut ditujukan ke node yang bersangkutan, Sebaliknya data akan diteruskan ke
node jika alamat yang ditujukan oleh pengirim tidak dikenal.
Keuntungan dari topologi ini adalah :
Ø Hemat kabel.
Ø Tidak terjadi tabrakan pengiriman data, seperti pengiriman data pada topologi bus
karena data hanya dapat dikirim oleh satu node pada saat yang bersamaan.
Kerugian pada topologi ini adalah :
Ø Pengembangan jaringan lebih kaku.
Ø Setiap node yang terdapat dalam jaringan akan ikut serta mengelola informasi yang
dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan pada suatu node maka
keseluruhan jaringan akan terganggu.
Topologi Bus
Topologi Bus menggunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat dimana seluruh
workstation dan server dihubungkan.
Keuntungan dari topologi Bus ini adalah :
Ø Hemat kabel karena hanya memiliki satu jalur utama.
Ø Pengembangan jaringan dan penambahan workstation dengan mudah dengan tidak
mengganggu workstation lain.
Kerugian dari topologi ini adalah :
Ø Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel utama maka keseluruhan jaringan akan
mengalami gangguan.
Ø Kepadatan pengiriman data akan menghambat kecepatan akses.
Topologi Star
Pada topologi star masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server
atau hub, semua link yang ada harus melewati pusat penyaluran data tersebut ke semua
simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server
dan untuk yang lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan
jaringan dimulai oleh server maka setiap client sever sewaktu-waktu dapat menggunakan
jaringan tersebut tanpa harus menunggu perintah dari server. Pada jaringan ini, jika salah
satu workstation terputus dari jaringan, tidak akan menggangu konerja workstation lain
karena masing-masing langsung terhubung ke Hub
Keuntungan dari topologi ini adalah :
Ø Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu jaringan yang
lain.
Ø Bandwidth atau jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar dengan ada kabel
masing-masing untuk setiap workstation sehingga dapat meningkatkan kemampuan kerja
jaringan secara keseluruhan.
Ø Paling fleksibel dalam perawatan.
Ø Bila terdapat gangguan disalah satu kabel maka jaringan yang lainnya tidak akan
terganggu.
Ø Mudah mendeteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan.
Ø Kontrol terpusat pada suatu node khusus yang bisa berupa server atau hub.
Kerugian dari topologi ini adalah :
Ø Menghabiskan banyak kabel, karena setiap workstation harus memiliki kabel masingmasing
dan harus menyediakan sebuah hub untuk terminal pusatnya.
Komponen-Komponen Pengirim Data
Dalam melakukan proses transaksi data sangat dibutuhkan beberapa komponen yang
mendukung jalannya pengiriman data tersebut dalam jumlah yang signifikan, hal ini
cenderung membuat orang untuk dapat berkerja secara online. Atas dasar inilah
keberadaaan hardware yang menjembatani komputer dengan jaringan internet sangat
diperlukan sehingga dapat menghubungkan komputer-komputer di belahan dunia lain.
Modem
Modem adalah device yang mampu membuat komputer terkoneksi dengan internet
melalui jalur telepon standar. Modem banyak digunakan komputer-komputer rumah dan
jaringan sederhana untuk dapat berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam lalu
lintas internet. Modem ini bekerja mengonversi sinyal informasi.
Hub
Hub adalah sarana network yang digunakan untuk memperkuat transmisi sinyal pada
suatu jenis workstation tertentu. Hub merupakan perangkat dengan banyak port yang
memungkinkan beberapa titik bergabung menjadi satu jaringan. Hub dapat digunakan
untuk memperbanyak workstation atau untuk memperpanjang jarak antara beberapa
workstation. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer
server, tetapi bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain. Ini
terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar.
Repeater
Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinya-sinyal yang masuk. Pada media
fisik seperti pada Ethernet, kualitas transmisi data yang hanya dapat bertahan dalam
range waktu dan jangkauan terbatas, yang selanjutnya mengalami degradasi. Repeater
akan berusaha mempertahankan integritas sinyal dan mencegah degradasi sampai paketpaket
data sampai ketujuan.
Router
Router adalah suatu media penghubung jaringan ke dunia luar atau sering digunakan
sebagai penghubung antar beberapa jaringan yang memiliki ID berbeda, Penggunaan
router dipakai dengan alasan selain mudah dalam mengkonfigurasikannya ke dalam
jaringan, juga karena komponen komunikasi data ini memiliki kepintaran dalam memilih
jalur alternatif yang lebih baik, apabila terdapat beberapa jalan untuk mencapai tujuan
atau bila salah satu jalan yang menuju tempat tujuan terputus (crash) karena sesuatu hal
maka ia dapat dapat melanjutkan ke jalur yang lain.
Network Interface Card (NIC).
Network Interface Card (NIC) merupakan circuit board yang memberi kemampuan
komunikasi jaringan ke komputer-komputer personal yang terpasang pada motherboard
computer card inilah yang menyediakan port untuk kabel, sehingga dapat terhubung PC
dengan PC juga ke network .
Switch
Switch merupakan suatu alat yang menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih, atau
juga disebut suatu perangkat penghubung dimana setiap PC dalam workstasion saling
berhubungan dengan mengkoneksi antar node-nya ke switch. Switch memang sama
dengan Hub, tetapi Switch umumnya lebih cerdas dan memiliki performa tinggi
dibanding Hub.
Kelebihan Switch di antaranya adalah :
Ø Mampu menginpeksi paket-paket data yang mereka terima.
Ø Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya.
Ø Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.
Protokol TCP/IP
Apabila dua buah sistem berkomunikasi, hal pertama yang dibutuhkan adalah kesamaan
bahasa yang digunakan, sehingga dapat memahami alur proses komunikasi. Aturan
bahasa komunikasi ini sering disebut dengan protokol komunikasi atau communications
protocols. Protokol komunikasi merupakan aturan dalam melakukan pengiriman data
(berupa blok-blok data) dari sebuah node jaringan ke node jaringan lain. TCP/IP adalah
sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang
digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer.
TCP/IP merupakan protokol standar pada jaringan internet yang menghubungkan banyak
komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu
sama lain. (Rafiudin Rahmat, 2003).
Power Over Ethernet
Power over Ethernet adalah teknologi pengiriman power (listrik) bersamaan dengan data
sekaligus melalui media kabel dalam teknologi Ethernet.PoE banyak diaplikaskan dalam
aplikasi wireless untuk memberikan power kepada unit radio yang berada diluar
(Ethernet). PoE selain lebih aman,karena kita tidak membutuhkan kabel power yang
panjang ke unit outdoor (ODU), juga menghemat kabel, karena data dan power
ditransmisikan dalam satu kabel saja. Kabel twisted pair ( 8 pasang) yang banyak
digunakan pada teknologi Ethernet, seperti LAN, telah banyak menggunakan PoE
sebagai standarisasi “Transmit Power” seperti yang tertuan dalam IEEE 802.3. Kabel
Twisted Pair yang biasanya hanya menggunakan pin 1,2,3, dan 6 sebagai transmit data,
dimodifikasi sehingga meng
sistem pengaman terhadap instalasi seara keseluruhan.